Kamis, 24 Januari 2019

Pembekalan Bid - 2 Puncak Jan 2019

Akhirnya setelah sempat diundur dari Nov 2018 mengadakan pembinaan dan pembuatan program dari bidang 2 karena lain hal yang membuat ini terjadi, terlaksana juga Sabtu 19 Jan 2019 di Puncak Villa Pelangi.

Terima kasih kepada team yang telah ikut bagian dalam rencana ini sehingga bisa terlaksana, tentu karena keinginan dari semua team untuk melayani jemaatNya di GKP Bekasi.
img-20190120-wa0311
Semoga semua pelayanan kita yang telah kita lakukan dengan tulus dan iklas berkenan di hadapan Tuhan.
Setelah  terdata semua yang akan ikut serta, maka dipersiapkan hal-hal yang perlu seperti akomodasi dan penginapan. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Siagian dan Ibu Ida yang memberikan tempat acara ini, juga kepada team yang rela membawa mobil dan memberi tumpangan pada peserta lain, tentu tak lupa kepada pak Vikaris Duta yang telah mendrive dan memotivasi memberikan pembekalan apa, dimana, bagaimana sebagai seorang pelayan di hadapan Tuhan yang telah memanggil kita.
Dengan bekal pengalaman sebelumnya, maka kita berangkat bersama dari Gereja GKP Bekasi pukul 7.30 pagi hari Sabtu 19 Jan 2019, sampai di Villa Pelangi milik pak Siagian pukul 11.00 siang setelah berdoa bersama sebelum berangkat.
diak-2019 (2)
Mulai pukul 12.30 setelah makan siang kita mulai rapat koordinasi dalam persiapan bulan diakonia Feb 2019 dan membahas program 2019 bidang 2 (Keesaan dan kesaksian).
diak-2019 (12)
Tidak terasa sampai jam 5 sore juga belum selesai, dan peserta begitu antusias mengikuti dan ikut rembuk, karena tugas bidang 2 yang begitu berat untuk bisa mencapai penerimaan harus sama dengan pengeluaran belanja.
Sementara belanja tidak bisa dikurangi, karena berhubungan dengan kesejahteraan, yang sehrusnya malah harus dinaikkan.
Misalnya dukungan jemaat yang sakit dan kedukaan, tanda kasih, bantuan pandidikan tentu ini alangkah lebih baik seharusnya di naikkan, tetapi dengan keadaan penerimaan (khususnya dari jemaat) sudah sangat terbatas kecuali kalau diikuti dengan kenaikan partisipasi dari jemaat.
Setelah selesai rehat dan makan malam, kembali dilanjut dengan pembinaan yang dipimpin oleh bapak Vikaris Duta Brahmana Egne sampai dengan pukul 9 malam.
Dan kemudian kita melanjut membahas program kerja sampai selesai.
img-20190120-wa0039
Karena kelelahan, hampir semua waktu terpakai dengan kegiatan maka setelah selesai hari itu semua peserta sudah harus bisa beristirahat/tidur,
diak-2019 (8)besoknya harus bangun kembali pukul 6.00 untuk senam, pembinaan dan kebaktian sebelum kembali ke Bekasi pukul 2.00 siang bersaman dengan waktu buka turun jalan puncak.
img-20190120-wa0312
Dengan waktu yang singkat persiapan dari team diakonia khususnya yang perlu diapersiapkan, karena seminggu kemudian sudah bulan February akan melakukan kegiatan.
Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf kepada team yang telah berlelah dan mendapatkan waktu yang singkat buat persiapan bulan diakonia.
Adapun rencana untuk pelaksanaan bulan Diakonia ini adalah :
1. Minggu Pertama :
Pemberian bantuan pendidikan dan Dana sosial
2. Minggu kedua :
- Kebaktian syukur,
- mengisi pujian dalam 3x kebaktian,
- pelayanan dalam kebaktian dan
- Hari Sabtu pembagian bingkisan kepada Jemaat dan gereja sekitar.
3. Minggu ketiga :
- Donor Darah bekerja sama dengan PMI Cibitung dibanta oleh team kesehatan.
4. Minggu keempat:
- Aksi sosial pemeriksaan kesehatan gratis dengan team kesehatan.
5. Selama bulan February akan mengadakan :
- Bazar dan
- Kunjungan Safari ke tiap wilayah dengan memberikan bingkisan.
Tentu dengan Tema
"Setiakah diriku pada panggianMu"dan Sub-tema
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan" (Roma 12:11). Demikian coretan saya, semoga bermanfaat.

Pada pembekalan sesi 1 pak vikaris menyampaikan pembekalan berikut:
Sesuai dengan tema dari bulan diakonia, maka pak Vikaris menyampaikan pembekalan kepada team dengan pertanyaan apa yang membuat kita mau terlibat dalam pelayanan diakonia?
setelah mendapat beberapa tanggapan maka mulai masuk kepada materi yaitu apa itu melayani.
Melayani (Mark 10:44) adalah melakukan sesuatu yang mendatangkan perubahan positif pada orang lain yang dilayani.
Mengikuti prinsip Yesus pada Mark 10:45
- Melayani, bukan dilayani
a. Melayani orang berdosa, bukan orang benar
b. Semua orang yang datang kepadaNya, tidak ditolak
- Melayani sebagai hamba
Sebagai dasar pelayanan dari Yesus adalah:
1. Memperkenalkan kasih Allah
2. Digerakkan oleh belas kasihan (compassion)
Sehingga ada pertumbuhan (Efesus 4:11-16) dengan:
1. diperlengkapi bagi pekerjaa pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus (ay12)
2. Bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus (ay 15)
3. Tubuh Kristus tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya.(ay 16)
Kemudian beliau bertanya apakah melayani pilihan atau..?
disampaikan bahwa melayani adalah:
1. Panggilan: Lukas 4:18-19 – I Pet.2:9
2. Hak istimewa:Yoh. 15:15 & 16.
3. Kemurahan Allah:2 Kor 4 :1
Sebagai dasar utama pelayanan adalah
1. Saya melayani karena sudah dilayani oleh Tuhan Yesus sendiri
2. Saya melayani agar orang lain merasakan kasih Tuhan dan memuliakan namaNya
Motivasi spritual melayani adalah
1. Cinta Tuhan
2. Bersyukur
3. ‘Berhutang’
4. hidup=berbuah
Pelayanan diawali dengan:
1. Mengenali kebutuhan yang ada &
2. Memenuhi kebutuhan
Dengan dasar diatas maka kebutuhan jemaat
1. Diperhatikan (Ibrani 10:24)
2. Merasakan Kehadiran & Lawatan TUHAN (Yakobus 5:13-15)
3. Komunikasi Kasih (Persekutuan) (Ibrani 10:24
Sehingga akan menjawab kebutuhan Jemaat seperti:
1. Pindah/attestasi masuk
2. Kelahiran
3. Krisis keluarga/pekerjaan
4. Kedukaan
5. Pindah rumah/Wilayah
6. Baru menjadi pengikut Kristus
7. Undur, lama tidak datang
8. Sakit: biasa, kronis/menahun
9. Usia lanjut, hidup sendiri
10. Personalia komisi/MJ
Kemudian apa sih kendala untuk melayani yang biasa dihadapi?
1. Saya takut
2. Saya ngga bisa
3. Saya belum pengalaman
4. Saya tidak kenal ……………….
Dan ini akan meghasilkan perberbedaan karunia yang akan berbeda pergumulan dan warna
kendala-kendala hal-hal ditas harus kita singkirkan agar kita bisa melayani seperti sudah dilayani oleh Tuhan Yesus agara orang lain merakan kasih Tuhan dan memulaiakanNya.

Pada sesi kedua hari minggu20 jan 2019 sebelum kebaktian disampaikan dengan tem Diakonia yang menghadirkan perjumpan dengen Kristus
Mark 2:1-12 Iman yang berdampak padaMemiliki Hati Yang 1. Berbelas Kasih
2. Mengupayakan Perjumpaan Dengan Yesus Kristus
3. Ada Iman Nyata untuk Berkarya
Apakah komisi Diakonia?
Yaitu
Salah satu tugas gereja adalah penggembalaan dan pemeliharaan persekutuan jemaat.
1 Kor 12:12-26
1 Pet 5:1-4
1 Pet 2: 9-10
1 Tes 5:11
Tujuan Pelawatan adalah Menyatakan kasih dan kepedulian Kristus agar domba-domba terpelihara, terperhatikan, dikuatkan & dihibur.
Dengan memiliki hati kristus maka
1. Tergeraklah hatinya oleh belas kasihan … (compassion)
2. Gembala yang baik mencari yang hilang (Luk 15:1-7)
3. Menjadi sahabat bagi yang tersisih (Yoh 4)
Karakter pelawatan:
Sabar, Inistiaf, Penguasaan diri, bijaksana, tanggung jawab, setia dan peduli.
karakter pelawat
3 Tahap dalam pelawatan
1. PERSIAPAN: a. Tentukanlah Pelawat & yang dilawat
b. Data keluarga
c. Topik pembicaraan
2. PELAKSANAAN
3. PENCATATAN DAN EVALUASI: Data disimpan dan perlu follow up

pelawata memiliki
persiapan pelawatan
img-20190119-wa0036img-20190121-wa0007img-20190120-wa0349img-20190120-wa0339img-20190120-wa0326img-20190120-wa0325img-20190120-wa0321img-20190120-wa0100img-20190120-wa0093img-20190120-wa0078img-20190120-wa0076img-20190120-wa0073
img-20190119-wa0084img-20190119-wa0091img-20190119-wa0101img-20190119-wa0103img-20190119-wa0106img-20190119-wa0112img-20190119-wa0115img-20190119-wa0122img-20190120-wa0109img-20190120-wa0112img-20190120-wa0241img-20190120-wa0244

Kamis, 26 Mei 2016

Badminton

Kalau ingat nyanyian almarhum benyamin "badminton dimana-mana, didesa dan di kota"
Badminton adalah olah raga yang boleh di bilang murah meriah setelah bola kaki, karena tidak butuh tempat yang khusus, cukuplah seluas  2m kali 6m.
Alatnya juga tidak mahal,karena cukup2 raket dan 1 shuttle koq, kalau dulu masih kecil malah cuman sepotong kayu jadi raket, dan koqnya bisa dengan sepotong tungkul jangung yang ditancap 3 atau 4 bulu ayam.. Bahkan dulu racketnya terbuat dari bahan kayu untuk framenya yang senarnya dari nylon... Tapi sekarang ini sesuai dengan kemajuan zaman raket sudah terbuat dari bahan carbon yang membuat jadi ringan dan harganya sudah lumayan dari 100ribu sampai 600 ribuan..Tergantung isi kantonglah, toh kita bukan untuk mengejar kejuaraan....heh heh

Kadang kita kalau sudah focus dalam permainan lupa kalau kita ini sudah berkurang tenaganya .. heh heh bahkan sampai badan begitu lelah karena terlalu diporsir.

Saat ini dari tempat kerja sangat mendukung kesehatan pekerjanya sehingga memberikan subsidi untuk menyewa lapangan setiap bulan,  sehingga bisa rutin untuk latihan setiap minggu, bahkan waktu tertentu diadakan pertandingan persahabatan dengan perusahaan lain. Terima kasih kepada management yang telah memfasilitasi olah raga ini.

Karena waktu yang terbatas, maka badminton bisa dialakukan setiap minggu sehabis selesai jam kerja, sehingga pulang sampai dirumah sudah larut malam habis olah raga dan besoknya harus bersiap kembali untuk rutinitas bekerja seperti biasa. Memang kalau kita tidak rutin melakukan olah raga ini, maka keesokan harinya tidak bisa bangun karena badan semua seperti remuk.
Tapi kalau kita melakukan dengan rutin maka tidur akan nyenyak dan bangun besok paginya agar segar bugar,badan jadi ringan....

Jujur waktu Sekolah tidak bisa aktif dalam olahraga ini karena terbatasnya alat.... bahkan pernah saya bikin sendiri racketnya dari triplek yang dibentuk.... Dan semenjak bekerja (waduh sudah 29 tahun rupanya mengabdi) saya baru bisa aktif karena difasilitasi oleh perusahaan. Yah sayang kan kalau perusahaan aza mendukung, maka kita harus sia-siakan....

Memang selama tujuan bermain badminton ini hanya menjaga kesehatan tubuh, karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat....

Sekali lagi terima kasih kepada management yang telah mefasilitasi ini, dan kebetulan banyak rekan kerja yang hobbi olah raga ini.

Salam olah raga....

Rabu, 25 Mei 2016

Saya bangga jadi suku Batak

Batak adalah suku dari Indonesia yang berada di ujung pulau sumatera bagian utara bersebelahan dengan Aceh.

Batak itu sendiri terdiri dari 6 sub suku dan berada di beberapa wilayah berikut:

1. Toba --- wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Toba Samosir (Asahan, Silindung, Barus, Sibolga, Pegunungan pahae dan Habinsaran)
2. Simalungun --- wilayah Kabupaten simalungun
3. Karo --- kabupaten Karo (daratan tinggi karo, langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu dan sebagian Dairi)
4. Pakpak --- wilayah Kabupaten dairi dan kabupaten pakpak barat
5. Mandailing --- wilayah Kabupaten mandailing Natal (Ulu, pakatan dan sebagaian padang lawas) dan
6. Angkola --- wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Lawas (sebagian sibolga, batang toru dan padang lawas)

Menurut legenda
dari kayangan ada borudeakparujar dan Tuan Rumagorga
dengan keturunan Raja Ihot Manasia dan Boru Uhat manisia
3 keturunan Raja Miok-miok, Patundai Na Begu dan Siaji Lapas-lapas
Raja Miok-miok keturunanya Eng Banua yang mempunyai anak
Bonang-bonang, Si Raja Atsah dan Siraja Jau
Bonang-boang memperanakkan Si Raja Batak yang melahirkan
Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon
Dari Raja Isumbaon marga-marga mulai berkembang.

Nenek moyang orang batak dari utara mulanya datang ke Sumatera dan mendarat di Teluk Haru (Pasai) Aceh, tanah gayo. dan Alas (Aceh Tenggara). setelah itu ke selatan yaitu pusuk buhit dan menetap disana.


Suku  batak menganut patrilineal, dengan mengetahui marga seseorang, maka setiap orang batak otomatis lebih mudah untuk mengetahui hubungan sosial di antara mereka yaitu dengan mengingat marga ibu, nenek, istri atau istri kaka maupun adiknya.
Marga menentukan kedudukan sosialnya dan kedudukan orang lain dalam jaringan hubungan sosial adat maupun kehidupan sehari-hari.
Sistem interaksi pada masyarakat batak adalah dalihan natolu (tungku nan tiga) yang terdiri atas
- Dongan tubu (pihak semarga)
- Boru (pihak penerima istri) dan
- Hula-hula (pihak pemberi istri)


Dalam interaksinya, tiap orang akan berperilaku yang berbeda pada masing2 pihak itu. Orang akan manat mardongan tubu (hati-hati pada teman semarga), elek marboru (membujuk pada pihak penerima istri), dan somba marhula-hula (hormat pada pihak pemberi istri).

Jelas bahwa nilai interaksional ini, hanya bisa dipahami bahkan dijelaskan setelah memiliki dan memahami nilai identitas.

Visi Orang Batak adalah :
- Hamoraon (kekayaan atau kesejahteraan)
- Hagabeon (Mempunyai keturunan anak laki-laki) dan 
- Hasangapon (kehormatan)

Untuk mencapai hagabeon, orang harus menikah dan mencapai hamoraon, orang harus mandiri dan berpendidikan sehingga bisa mencapai hasangapon.

Agama suku batak mula-mula adalah parmalim. Agama yang dianut sebelum masuknya agama Kristen dan agama lain. Mereka menyembah Debata Jadi Na Bolon (Tuhan Yang Maha Esa) dengan upacara agama.

Sejarah masuknya agama kristen di Tanah Batak dapat dibedakan atas beberapa tahap yaitu 1881-1901 ---> peletakan dasar-dasar pertaman di lembah Silindung disebelah selatan Danau Toba oleh I.L. Nommensen dan P.H. Johannsen dengan sangat di dukung oleh Raja Pontas Lumbantobing, disusul dengan penerjemahan kitab dasar untuk jemaat yakni Perjanjian Baru tahun 1878 dan Katekismus Kecil tahun 1874.

Orang batak mengenal sistem gotong royong kuno dalam hal bercocok tanam seperti bertani, menanam coklat, jagung dan kelapa sawit dengan menggunakan cangkul, bajak, ungkat tunggal, sabit atau ani-ani.

Upacara ada kematian, diklassifikasikan berdasarkan usia dan status orang yang meninggal dunia.
Untuk yang meninggal ketika masih dalam kandungan (mate di bortian) belum mendapatkan perlakukan adat dan langsung di kubur tanpa peti mati
Bila mati ketika masih bayi (mate poso-poso), mati saat anak-anak (mate dakdanak), mati saat remaja (mate bulung), dan mati saat sudah dewasa tapi belum menikah (mate ponggol), mayatnya ditutupi ulos selembar.

Upacara adat kematian semakian sarat mendapat pelakuan adat apabila orang yang mati.
1. Telah berumah tangga namun belum mempunyai keturunan (mate di paralang-alangan)
2. Telah berumah tangga dengan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil (mate mangkar)
3. Telah memiliki anak-anak yang sudah dewasa bahkan sudah ada yang menikah namun belum bercucu (mate hatungganeon)
4. Telah memiliki cucu, namun masih ada anaknya yang belum menikan (mate sari matua) dan
5. Telah bercucu dari semua anak-anaknya (mate saur matua)... Tingkat tertinggi dari klassifikasi masyarakat Batak. khususnya Batak toba.

Dalam kondisi mate saur matua inilah, masyarakat batak mengadakan pesta untuk orag yang meninggal dunia sebagai tanda selesainya tugasnya di dunia ini.


Demikian sedikit oret-oretan saya, apa itu Batak dan bagaiamana, sebagai perbendaharaan dan pengetahuan bagi keturunan orang batak khususnya.


Mohon masukannya jika ada yang kurang untuk penambahan perbendaharaan.
Saya sendri Gultom Hutatoruan No.15


Tulisan ini saduran dari video yang dikirim oleh group Gultom Hutatoruan

Selasa, 24 Mei 2016

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati

Jika orang yang punya iman pasti meng-amin-kan (Yakobus2)

Karena kadang kala orang kristen berpikir, karena sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus maka bebas berbuat apa saja, karena ticket keselamatan sudah di tangan. Padahal menurut saya ini adalah salah, ibarat orang sudah punya tidak tontonan yang sangat di paforitkan, maka walau sudah punya ticket, jika memang setalah pertunjukan jalan maka dia akan ketinggalan. Pertunjukan tidak akan diulangi karena dia baru nonton... mohon koreksi kalau saya salah.

Oleh sebab itu Yesus berkata supaya berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (Mat24:42),seperti di contohkan Yesus gadis yang menunggu mempelai tapi tidak membawa minyak, pada saat minyak di beli dan dia kembali pengantin sudah masuk,
ketika dia mengetuk pintu untuk masuk, maka penjaga akan berkata aku tidak mengenal engkau (Mat25).

Jangan sampai kita sudah percaya diselamatkan tapi pada waktunya kita kehilangan bagian dalam kerajaan sorga.

Padahal kalau kita pikir secara manusia normal maka kristen adalah pengikut Kristus, artinya kita mengikut teladan kristus yang telah dicontohkan ketika masa hidupNya.
Apakah kita sudah melakukannya hanya kita yang bisa menjawab...

Biar kiranya sedikit renungan ini menggugah dan bermanfaat, Tuhan memberkati.

Minggu, 22 Mei 2016

Selamat melayani di GKP Jemaat Bekasi

Tidak terasa  GKP sudah besar, sehingga harus perlu gembala 3 orang, walaupun sebelumnya sempat 3 orang tapi semenjak pdt Lely sundoro pindah ke Bogor, jadi sekarang ini cuma 2 orang gembala yaitu Pdt Stephanu dan Pdt Yoga.

Semenjak beliau pindah melayani ke Bogor memang sudah di coba untuk melobi agar bisa di tambah lagi gembala pelayan di GKP Jemaat Bekasi.

Karena persayaratanya adalah 
1. JEmaat memeinta gembala pelayan
2. Gembala pelayan yang diminta bersedia dan
3. Persetujuan Majelis Sinode GKP yang berpusat di bandung.

Akhirnya gempala Pdt Sains Pieter Surlia yang lahir di Ambon menjadi gembala GKP Jemaat Bekasi mulai 22 May 2016.

Terima kasih pak pdt Sains yang telah bersedia untuk melayani di GKP Bekasi.
Kami harapkan pelayanan bapak bisa menjadi berkat di GKP bekasi dan hadir inovasi pelayanan di tengah-tengah persekutuan.

Pada waktu pertukaran pelayanan dan beliau mealayani di GKP Bekasi, saya pernah berpikir bahwa beliau adalah orang luar (di luar Indonesia) karena namanya rada kebaratan heh heh

Tapi setelah beliau kotbah dan melihat di mimbar baru tahu rupanya orang Indonesia... 

Semoga GKP Bekasi semakin maju dan membuat Jemaat bekasi bertambah iman dalam pelayanan.

Tuhan memberkati.

Jumat, 20 Mei 2016

si doi kalo sudah 5 tahun

Bicara soal 5 tahun, rupanya ini lah saatnya untuk menguras kantong buat si doi, bagaimana tidak, dengan usia ini kita sudah waktunya untuk mengganti beberapa komponent.
Misalnya seperti sorb absorver yang bianya bisa sampai 1.5 juta, kuras tangki bensin apalagi sampai ganti pump waduh bisa 5 jutaan.
Belum lagi ban pasti sudah gundul.... weleh ini lagi bisa 2 jutaan lebih.
Jadi pilosofi dulu untuk new brand itu bukan berarti akan tenang tanpa mengeluarkan lembaran uang kertas merah, karena minimal dalam rutin servise di beres aza per 10ribu km, minimal sejutaan.
Belum lagi kalau kelipatan 20ribuan km waduh bisa tiga jutaan.
Tapi konvensensasinya yah bisa menikmati perjalanan dengan nyaman karena udara sejuk dari AC, yah memang begitulah, ada yang harus di bayar untuk sebuah kenikmatan... (awas jangan ngeras...s)

Memang harus di bayar dengan muahal untuk sebuah keyamanan.


Jumat Lapo

Orang seberang pasti sudah langsung menangkat apa yang dimaksud lapo, walauun yang dimaksud disini adalah tempat makan yang ada itu tuh... panggang... sanksang widih,kalau sudah makan lupa kenyang.
Baru dengarkan lupa kenyang... karena nikmatnya makan tambah terus padahal sudah keunyang....g,muana panggangnya eunak, nasinya gurih...
Di tempat kerja karena setiap hari jum'at istirahat lebih setengah jam dari biasa, maka bisa makan keluar kantor apalagi lapo ini sedikit jauh dari tempat. Dengan jauhnya tempat ini tidak mengurangi semangat juang.
Kampung tengah juga sepertinya mengerti dengan nama hari, sepecial hari jumat ini, karena hari biasa maksi adalah jam 12. Tapi kalau sudah jum'at jam 11an sudah menggerutu tuh perut....t
kalau sudah selesai makan langsunglah bendahara menerima saweran agar bisa buat bayar makan.
Walaupun dalam hal ini kita tidak targetkan, masing-masing memberi saja sehingga kita selalu ada saldo. kayak arisan aza yah..

Yah memang inilah kadang seninya kita buat dalam pekerjaan sehingga tidak boring gitu.

Kadangkala kalau dipikir-pikir masih eunakandi kampung sana, karena bebas mau makan kapan saja.
Kalau disini yah setiap jumatlah, kecuali kalau libur

Kesempatan lain adalah kalau pesta, tapi kalau pesta ini kurang bisa memuaskan hasrat (hayo mikirnya apa ..) karena terbatasnya waktu dan tempat. Tapi inilah memang pesta, jangan mengharap untuk uang kembali dengan jumlah yang sudah dikeluarkan, karena paling dapat beras dan ulos.
Uang pun seberapalah... heh heh... tapi ini sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang yang harus kita lestarikan selaku keturunannya.
Yang paling serunya lagi yaitu... kadang belum dimakan habis saja sudah langsung di palas.... huah hah hah kadang jadi malu, memang sih idak semua tapi khan lucu aza.... seni kali yah
Padahal belum tentu dimakan loh... cuman deman aza buat oleh-oleh kali...
Tapi kalau dulu dikampung kalau orang tua ke pesta wah ... berharap buanget bawaan ini, maklum rupanya biar dikampung tetap aza masih terbatas karena e k o n o m i.

Pada tahun 90an, setiap jumat kita melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu dengan mengadakan kebaktian siang, dan setelah kebaktian kita makan bersama.
kita gilir setiap orang untuk membawakan kotbah, walaupun kadang singkat menimal jadi alasan untuk membuka alkitab dan mendengarkan Firman Tuhan.
Sering juga kita mengundang pelayan firman(Pendeta) dari luar untuk kotbah dalam kebaktian ini.
Kita juga buat iuran untuk persiapan hal-hal yang diperlukan kayak, duka atau suka.
Setiap natal pasti membuat acara baik itu kunjungan ke panti dan kebaktian natal,.... tapi sedikit bagus lah keluar kota... maksudnya kota bekasi...padahal kalau dipikir keluar kota mana, misalnya ke bandung aza ibukota propinsi, tapi tetap aza kalo dari bekasi ngomongnya keluar kota.
Semenjak pensiunnya orang pertama, kebetulan beliau katholik dan aktif di gereja yah... kaya murid-murid ditinggal pergi, ketakutan kumpul dan pintu di kunci.

Jadi ngalor ngidul gitu yah,...namanya juga coret-coretan iseng...